Minggu, 11 Oktober 2009

Selasih (Ocimum basilicum)

Selasih (Ocimum basilicum)">Selasih (Ocimum basilicum)

Admin CCRC Farmasi UGM February 27th, 2009

_________selasih_1 selasih

Selasih (Ocimum basilicum forma violaceum)


a. Morfologi Tanaman.
Merupakan herba tegak, sangat harum, tinggi 0,6-1,6 m. Batang cokelat, segi empat. Daun tunggal berhadapan, bertangkai, panjang 0,5-2 cm, bulat telur, ujung dan pangkal agak meruncing, permukaan daun agak halus dan bintil-bintik kelenjar, tulang daun menyirip, tepi bergerigi, panjangnya 3,5-7,5 cm, lebar 1,5-2,5 cm, warna hijau tua. Bunga berwarna putih atau lembayung, kelopak sisi luar berambut, bulat telur terbalik dengan tepi mengecil sepanjang tabung. Biji keras, cokelat tua, bila dimasukkan dalam air akan mengembang (Backer & van den Brink, 1965; Wijayakusuma, et al., 1996).
Di Indonesia secara umum dikenal dengan nama selasih, kecuali di Sulawesi dikenal dengan Amping. (Wijayakusuma, 1996).

b. Klasifikasi Tanaman

selasih1
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Amaranthaceae
Suku : Lamiaciae (Labiatae)
Marga : Ocimum
Jenis : Ocimum basilicum forma violaceum Back
(Backer & van den Brink, 1965)

c. Kandungan Kimia
Daun mengandung: asam kafeat, p-asam kumarat, Myresin, Rutin, Kuersetin. Seluruh herba mengandung minyak menguap yang terdiri dari: 1,8-Sineol, p-Cymene, Limonen , Linalool , Metilkaviol, Metil sinamat, Pinen, Safrol, alfa-Terpinen (Anonime, 2005)

d. Kegunaan dan Khasiat
Berdasarkan hasil penelitian, minyak menguapnya beraktivitas sebagai antibakteri yang telah diuji dengan S. aureus, S. enteritidis dan E. coli dan aktivitas antifungalnya efektif terhadap C. albicans, P. notatum, dan Microsporeum gyseum. Kamfor, d-limonen, myresen, dan timol mempunyai aktivitas sebagai antireppelant, dengan kemampuan membunuh serangga sampai 90% pada konsentrasi 113-283 ppm. Selasih juga telah digunakan sebagai antiekspektoran. (Anonime, 2005)

e. Habitat dan Penyebaran
Dapat ditemukan di tempat lembab dan teduh di dataran rendah sampai ketinggian 450 m. Tersebar di seluruh pulau di Indonesia (terutama Sumbawa), bahkan di Asia, Eropa, dan Amerika Selatan. (Backer & van den Brink, 1965; Wijayakusuma, et al.,, 1996).

Tidak ada komentar: