Minggu, 11 Oktober 2009

Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.)

Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.)">Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.)

Admin CCRC Farmasi UGM February 25th, 2009

Bunga Kenikir__kenikir__Daun kenikir

Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.)

1. Sistematika Tanaman
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Cosmos
Jenis : Cosmos caudatus Kunth.
Nama umum : Kenikir

2. Nama daerah
Sumatera : Ulam raja (Melayu)
Jawa : Kenikir (Jawa Tengah)

3. Morfologi Tanaman
Perdu dengan tinggi 75-100 cm dan berbau khas. Batang tegak, segi empat, beralur membujur, bercabang banyak, beruas berwarna hijau keunguan. Daunnya majemuk, bersilang berhadapan, berbagi menyirip, ujung runcing, tepi rata, panjang 15-25 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol, di ujung batang, tangkai panjang ± 25 cm, mahkota terdiri dari 8 daun mahkota, panjang + 1 cm, merah, benang sari bentuk tabung, kepala sari coklat kehitaman, putik berambut, hijau kekuningan, merah. Buahnya keras, bentuk jarum, ujung berambut, masih muda berwarna hijau setelah tua coklat. Biji keras, kecil, bentuk jarum, panjang ± 1 cm, berwarna hitam. Akar tunggang dan berwarna putih.

4. Kandungan Kimia
Daun Cosmos caudatus mengandung saponin, flavonoida polifenol dan minyak atsiri. Akarnya mengandung hidroksieugenol dan koniferil alkohol (Fuzzati et al., 1995).

5. Khasiat dan Kegunaan
Daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) banyak dikonsumsi masyarakat sebagai sayuran. Secara tradisional daun ini juga digunakan sebagai obat penambah nafsu makan, lemah lambung, penguat tulang dan pengusir serangga.

6. Penelitian terdahulu
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa daun kenikir mengandung senyawa yang memiliki daya antioksidan yang cukup tinggi, dengan harga IC50 sekitar 70 mg/L (Lotulung dkk, 2001). Senyawa yang bersifat antioksidan dapat memacu proses apoptosis melalui jalur intrinsik (jalur mitokondria). Pemacuan apoptosis merupakan salah satu cara penghambatan karsinogenesis.
Senyawa radikal bebas dapat menghambat apoptosis melalui inhibisi pelepasan sitokrom c, dimana sitokrom c berperan dalam aktivasi protein-protein regulator positif apoptosis. Sifat antioksidan yang dimiliki kenikir memungkinkan pengembangan tanaman ini sebagai agen kemopreventif.

Daftar pustaka

Fuzzati, N., Sutarjadi, Dyatmiko, W., Rahman, A., and Hostettmann, K., 1995, Phenylpropane derivatives from roots of Cosmos caudatus, Phytochemistry, vol. 39:2, 409-412

Lotulung, P.D.N., Minarti, dan Kardono, L.B.S., 2005, Penapisan aktivitas antibakteri, antioksidan dan toksisitas terhadap larva udang Artemia salina ekstrak tumbuhan Asteraceae, http://www.kimialipi.net/dokumen/bandung
/index2.php?aksi=Tampilkan&ha=p&jenis=semua&kategori=JUDUL, diakses September 2005

Kontributor :

Esti Widayanti, Titi Ratna Wijayanti, Nur Latifah Sri Wijayanti, Ratna Budhi Pebriana dan Endang Sulistyorini S.P

Tidak ada komentar: