Daun sirihan (Piper aduncum L.)">Daun sirihan (Piper aduncum L.)
Admin CCRC Farmasi UGM February 24th, 2009
a.Morfologi tumbuhan
Habitat : areal perkebunan, hutan alami; liana, tahunan. Batang: Berkayu, bulat telur, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata pada setiap buku, tangkai berbulu halus, silindris 5-10 mm, panjang daun 10-14 cm, lebar 5-6 cm, pertulangan menjadri, hijau muda. Bunga: majemuk, bentuk buli, berkelamin satu adatu dua, daun pelindung bertangkai 0,5-1,25 mm, melengkung, tangkai benang sari pendek, kepala sari kecil, bakal buah duduk, kepala putik dua sampai tiga, pendek, putih, putih kekuningan. Buah: buni, bertangkai pendek, panjang bulir 12-14 cm, masih muda kuning kehijauan, setelah tua hijau. Biji: kecil, coklat. Akar: tunggang, putih kecoklatan (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
b.Klasifikasi tumbuhan
Divisio : Spermathophyta
Subdivision : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Suku : Piperaceae
Marga : Piper
Jenis : Piper aduncum L.
Nama umum/dagang : Seuseureuhan, sirihan
Nama daerah : Seuseureuhan (Sunda)
c.Khasiat tumbuhan
Getah batang Piper aduncum berkhasiat sebagai obat bisul dan obat luka baru. Untuk obat bisul, dipakai getah batang Piper aduncum ± 2 ml, kemudian dioleskan pada bisul.
d.Kandungan kimia
Daun Piper aduncum mengandung saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri, dihydrochalcone, piperaduncin A, B, dan C, serta 2′,6′-dihidroksi-4′-metoksidihidrokhalkon (DMC) dan 2′,6′,4-trihidroksi-4′-metoksidihidrokhalkon (asebogenin) (Orjala, 2004).
gambar a. piperaduncin B.
gambar b. DMC (2′,6′,-dihydroxy-4′-methoxychalcone)
gambar c. asebogenin (2′,6′4,-trihydroxy-4′-methoxychalcone)
e.Senyawa Chalcone
Chalcone dan derivatnya adalah kelompok senyawa yang dilaporkan memperlihatkan aktivitas antikanker yang menjanjikan. Senyawa ini merupakan prekursor dari flavonoid dan isoflavonoid yang melimpah pada tanaman pangan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Chalcone dan derivatnya mempunyai aktivitas antikanker pada beberapa sel kanker. Chalcone alam dan sintetik menunjukkan efek antiproliferatif yang kuat pada sel kanker ovarium dan pada sel kanker gastrik HGC-27 (Achanta, et al., 2006). Hidroksil Chalcone dan isoliquiritigenin menunjukkan suatu inhibitor kuat pada karsinogenesis kulit secara in vivo. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Chalcone juga sebagai agen kemoprevensi, berkemampuan menghambat karsinogenesis yang diinduksi oleh agen kimia melalui peningkatan tingkat glutation tereduksi. Bagaimanapun, mekanisme yang sebenarnya dari senyawa Chalcone pada sel tumor masih masih terus diungkap. Telah disuslkan bahwa isoliquiritigenin menghambat proliferasi sel kanker paru A549 dengan memberhentikan siklus sel pada fase G2/M dan menginduksi ekspresi protein p21. Penelitian pada sel karsinoma hepatoselular HepG2 menunjukkan bahwa fungsi Chalcone dan derivatnya melalui inhibisi aktivitas tirosin kinase pada reseptor Epidermal Growth Factor. Mode aksi hidroksil Chalcone yang juga diusulkan, berdasarkan studi pada hepatosit tikus, melalui induksi formasi prooksidan radikal. (Achanta, et al., 2006).
Daftar pustaka
Achanta, G., Modzeleska , Feng, Li, Khan, S.R., Huang, P., 2006, A Boronic-Chalcone Derivative Exhibits Potent Anticancer Activity through Inhibition of the Proteosome, Mol Pharmacolgy, 70:426-433
Orjala, J., Wright A.D., Behreds, H., Folkers, G., Sticher, O., Ruegger, H., Rail, T.(1994).’Cytotoxic and Antibacterial Dyhidrohalcones from Piper aduncum’, J. Nat. Prod., Jan;57(1):18-26
Syamsuhidayat, S. S., dan Hutapea, J. R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I), Departemen Kesehatan RI, Jakarta, page 452-453
Kontributor : Sarmoko, Ika Dyaning Ratri, Rifki Febriansah, A. Fauzi Ramadhon, A. Perdana Adhi, Endang Sulistyorini S.P dan Rina Maryani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar